Ironi Masa

23 Oktober 2014
Terselip rindu di  setiap mikron detik waktu
Menyusupi celah-celah durasi yang mencekikku sesak
Lama
Hari-hari terasa lama
Tanpamu
Bilakah ku dapat segera mengecup lembut kening itu
Bilakah ku segera mendekap hangat tubuh yang kedinginan, di sana, di sudut keluguannya
Aku teriak pada malam
Malam tak menyahut
Aku teriak pada hujan
Hujan pun menangisi tanahnya
Angin maukah kau mendengar keluh yang kulabuhkan pada samudra rindu?
Angin bisu
Semua tak seromantis sedia kala
Aku kembali pada penantianku
Ruang sepi penuh hampa
Kesenyapannya memekakkan telinga
Aku hilang dalam durasi yang fana ini
Terhilang
Menitikkan bulir-bulir air mata
Histeris tragis
Jiwaku teriris
Aku berharap masa akan menjaga rasa
Rasaku yang selalu terselip dalam setiap hembus nafas melalui detik per detiknya waktu
Dan durasi
Selalu membawaku padamu
Dalam diam
Dalam kenangan
Dalam harap
Dalam keabadian
Masa pasti jaga rasa
Masa pasti akan abadikan rasa
Selamanya
Medan, 241014, 02.10
Oleh: Putri (Nangbidok)

0 tinggalkan komentar:

Posting Komentar