0 9 NYAWA

31 Mei 2013

Manusia dengan 9 nyawa. Begitulah pantasnya gadis itu disapa. Entah apa yang membuatnya selalu terhindar dari kematian. Padahal, maut tak bosan-bosan mendekati dan menyapanya. Sejak bayi, dia sudah sakit-sakitan. Serangan penyakit mematikan bertubi-tubi datang menyerang, namun ia tetap bertahan. Tubuh yang kecil mungil sudah harus dihiasi dengan segala jenis selang untuk bertahan hidup. Kulit halus nan lembut pun dipenuhi dengan jahitan-jahitan mengerikan. Dia tampak begitu bersahabat dengan alat-alat rumah sakit yang membantunya bernafas, meskipun tersenggal-senggal. Menggenaskan sekali nasib gadis malang itu. Rumah sakit menjadi ‘rumah kedua’ baginya.
Beruntung dia memiliki sepasang kakek dan nenek yang luar biasa, serta keluarga yang amat sangat menyayanginya. Harapan hidup adalah sebuah ucapan penghiburan semata dari semua orang yang menjenguk bayi mungil itu, kemudian merasa iba. Namun hal tersebut sama sekali tidak menyurutkan optimisme keluarganya untuk menanti kesembuhan bagi dia. Oh, bayi mungil yang malang.
Akhirnya semangat sokongan keluarga yang benar-benar mengharapkan kesembuhan bagi si bayi malang tidak sia-sia. Semua harapan dan usaha mereka berbuah manis. Bayi yang lemah kini telah tumbuh menjadi seorang gadis dewasa yang amat sehat, cantik, dan cerdas. Setiap bertemu siapa saja yang ‘pasrah’ dengan kondisinya terdahulu, gadis itu selalu mendengar kata-kata yang mencerminkan ekspresi takjub dan haru. Air muka mereka tampak berpeluh, heran dirasa. Mereka tak henti memeluk dan menciumi gadis yang memiliki 9 nyawa tersebut. Semua memuji kebesaran Sang Empunya kehidupan. Segala ucapan syukur keluar dari mulut-mulut mereka yang tak menyangka bahwa gadis ini masih mampu bertahan dan bertumbuh hingga dewasa.
Mendengar segala kesaksian yang diutarakan oleh semua orang tentangnya dan dikuatkan oleh dokumentasi foto-foto saat masa-masa operasinya, dia merasa bahwa hidup ini bukan sekedar kehidupan baginya. Artinya, apa yang dialaminya bukan hal lumrah yang dialami orang kebanyakan. Dia merasa ‘terpilih’ unutk menerima hadiah nyawa kehidupan ini. Nyawa kedua baginya. Kehidupan kedua atau apalah namanya. Dia sangat bersyukur. Walau bekas jahitan yang mengerikan masih mengiasi sebagian tubuhnya, namun gadis itu tetap bersyukur.
Saya sangat menaruh simpati pada keluarganya. Benar-benar optimisme yang luar biasa! Tanpa ada mereka yang menyokong dengan harapan, mungkin tak akan pernah ada seorang gadis yang bertumbuh hingga berusia 20 tahun sekarang ini. Tidak akan ada dia, si gadis dengan 9 nyawa. Pahamilah, kekuatan sebuah harapan itu sangat luar biasa! Kepercayaan mampu mengubah situasi sekitar kita. Ya, berpikirlah bahwa kamu bahagia, maka kamu akan bahagia! Coba saja kalau tidak percaya. Hehehe.
Hal yang mustahil, terasa sangat mungkin apabila pola pikir kita dapat memiliki konsep yang sangat matang mengenai optimisme hidup. Berjuang, percaya, dan lakukan. Kita akan menjadi makhluk yang kesekian untuk menjadi seperti gadis itu. Makhluk yang terpilih. Mungkin.

0 untittled~

27 Mei 2013
Mendamba cahaya masuk ke relung jiwa
Aku benci malam
Aku benci malam merampas cahaya yang kudamba
Malam tak hadirkan terang
Malam tak persilahkan ia datang
Ia...
Bayangan yang lahir atas nama terang
Aku masih setia mendamba terang hingga bayangan datang
Tak ku hirau aku menghamba
Aku menghamba pada terang
Kau pasti datang bayangan yang lahir atas nama terang

-putriamelia 8/4/13-

0 kala itu~

Nyanyian hujan dini hari ini membiusku.

Hening. Sepi.


Aku diam.


Sukmaku hilang.


Eksistensinya melemah.


Kosong.


Nyanyian hujan dini hari ini terdengar menggodaku.


Aku dibuatnya tinggi oleh desahan angin yang berdesir.


Pikiranku melayang.


Terbang.


Sadarku hilang.


Mengawang. Menggerayang kenangan.


Di persimpangan jalan. Kala itu. Nyanyian hujan mencumbui kita.


Kala itu. Kala itu. Ya. Kala itu.

0 -Bilakah?-

Bilakah kelakar kita tercipta?

Duduk di sini


Aku menunggu


Aku selalu dengan abdiku


Mari temui


Duduk di sini


Suarakan hasratmu


Wakilkan dia dalam sen
yum


Mari di sini


Aku menunggu


Bilakah kau sudi mampir?

Aku masih sama dengan abdiku


Sini kemari


Bawa ini


Bawa abdiku


Bersamamu


Bilakah itu? Bilakah?


Entah.



P.A.17.4.13

0 hujan...

Hujan...

jangan binasakan malam...

Aku tau malam itu gelap, tp dia adalah tempat dimana bulan bertahta...


Malam tak seburuk apa yg dituliskan sejarah tentangnya...


jangan hujan, jangan habisi malam...

1 cerita tentang kawan

Tawa kita adalah harmonisasi melodi-melodi indah.
Kita adalah bahagia, kawan.
Melukis mimpi kita bersama.
Berkumpul dalam dimensi ruang sempit ini.
Namun gairah kita tak dibatasi olehnya.
Kawan, ini mimpi kita. Gantungkan ia pada cakrawala yang membentang.
Tertawalah bahagia.
Karna kita satu.
Karna kita bersama.
Karna kita bisa.
Tertawalah bahagia dengan asa yang ada. Cita-cita.
Dan ia pasti nyata.

0 malam

25 Mei 2013
malam memanjakan aku dengan gemerlap bintangnya
memayungiku dengan ketenangan
membelai aku dengan nyanyian surga
aku lelap di pangkuannya, malam
enggan menemui pagi
sebab aku gerah dengan cahayanya yang terlalu menyilaukan
matahari membuatku lelah, dahaga
terlalu sering ia membakar habis sukmaku yang bergelora, tadinya
yang tersisa hanyalah tubuh hampa
hina, lelah
aku suka malam
ia membaringkan aku dalam kedamaian
malam memelukku dengan kesejukannya
aku cinta malam
aku gilai dia
malam
dipangkuannya aku diam

-puu26513-

0 RIBET

hemmm...hari ini aku khusus pengen cerita-cerita aja...
kalo boleh sedikit sharing, barusan aku baru dicurhatin ama temenku...
panjang lebar dia cerita tentang pacarnya yang sekarang lagi ada di kota yang beda ama dia...
yaaa...bener sih, hubungan mereka LDR gitu...
aduh...asli ga tega aku dengerin tangisannya...
dari sekian lamanya waktu curhat, aku bisa menyimpulkan beberapa hal dari cerita temenku ini...
intinya, di dalam hubungan mereka yang udah berjalan hampir 1,5 tahun ini terdapat satu titik jenuh dari pacarnya...
menurut dia sih, pacarnya itu berubah...jarang komunikasi lah, ga pernah ngasi kabar, bla bla bla...
temenku ini uring-uringan soalnya dia ngerasa pacarnya itu ga biasa begitu
aneh!
hemmm...aku paham sih...
wajar temenku ini ampe stress karena hal ini...
kalo aku boleh ngasih gambaran juga mengenai pacarnya sih yaaa emang, si cowo rada keras...
tapi ga dipungkiri juga, kalo dia sayaaaaaanggg bener ama temenku ini...
mereka udah kenal dari ingusan...beneran deh, dari SD! hahaha...ga kebayang kan?
nah, si temenku ini, udah nyimpen rasa suka sejak kelas 1 smp...bayangiiin noohh???
hempp....sempet deket waktu sma kelas 1, dan........bubaran!
ga lama mereka...temenku ga dianggap apa-apa sama tuh cowo...kesel jugaaa liatnyaaa grrrrrr >,<"
tapi...hebatnya temenku ini, dia ga nyerah...
rasa sayang yang dia punya terus dia jaga sampe masa-masa kuliah...
si cowo akhirnya sadar, kalo ternyata temenku ini emang bener-bener cewe yang luar biasa dan langka (untuk ukuran jaman sekarang yahhh :D hehehe )
akhirnya, dewi amor mendekatkan mereka lagi, daaaannn blesssssss
jadian....
aku liat, si cowo emang kali ini serius dengan hubungan ini...kebukti dari semua sikap yang dia tunjukin waktu si cowo balik ke kota ini buat liburan...
dari cerita-cerita si temenku ini juga sih begitu...dia berubah, jadi jauh lebih manis, lembut, care, dewasa, yah begitulah bla bla bla...
tapi ya emang dasar urusan cinta itu ribet! masalah lagi, masalaaaah lagi,..
hempppp -___-
pacarnya temenku ini kayaknya lagi 'bosen'!
butuh space, tapi ga ngomong baik-baik...bawaannya marah mulu...ga enakan pokonya...
nah, nangis-nangis bombaylah temenku ini...
padahal kalo dari sudut pandang aku nilai semua masih baik-baik aja...
hanya butuh pemahaman extra aja kali yah...
sama-sama saling ngerti...dan kalopun ada yang perlu diutarain, harusnya diomongin...
kalo lagi gamau diganggu dan pengen sendiri, yah dibilang...
jangan jadinya ngegantungin temenku ini kan yaaaaa...?!
yang asli buat aku ngakak nih lagi,
si cewe wajib lapor ama cowonya...dan ga boleh ngga...itu berarti kan si cowo juga over protect tuh ama cewenya, artinya dia juga sayang juga dong sama temenku ini...
lah jadi masalahnya apa toh???
 :D
rasa gelisah mereka aja yang berlebihan...karena sama-sama sayang, jadinya bawaannya was-was ga jelas gitu...apalagi LDR...bisa dibayangin kan??!
tapi aku salut deh buat temenku ini...sabar bener dia jadi cewe...
salut juga , bisa ngejaga perasaan itu cuma buat satu orang...dipendam lamaaaaa gitu...
untung aja ga sempet basi yaaa :D wkakakakkkak...
yah saran dari aku, yaaa sabar-sabar aja...perjuangkan semuanya...
telat kalo mau nyerah di sini...udah keburu ga asik kalo mau nyerah sekarang...
semangaaaaat buat kamuuuu, hey someone yang udah curhatin ini ke aku...
'setidaknya, aku bisa dapet pelajaran juga dari sini...
itu aja sih buat hari ini...
selamat tidur, dan selamat hari minggu...
mornite...hoaaaaaaammmbbbbb (-_-)zzzZ

0 hey kamu

24 Mei 2013
sekilas, siluet senyum membusur di wajah itu
tak dikenalinya siapa kamu
seketika saja datang membayangi redup matanya
tak dikenalinya siapa kamu
siapa kamu yang ternyata telah lama mengenalinya
kamu yang duduk di sudut kelas
diam dalam kelembutan
air mukamu melukiskan ketenangan
tidak dikenalinya siapa kamu
hey kamu yang sedang tersenyum di sudut kelas
diam-diam dia mencuri pandang ke arah sana
hey kamu yang tak dikenalinya
dapatkah kamu berhenti mengobral senyum itu
berhenti
hei berhenti
wahwah...begitu lebih baik...
diam dalam ketenangan
tapi kamu tetap menawan
dia semakin mengagumimu
hey kamu yang sedang diam di sudut sana
kamu yang tak dikenalinya dulu
sekarang malah membuatnya melompat girang
setiap kali kamu mengumbar senyum itu
aduh dia suka kamu
hey kamu yang tak dikenalinya dulu
tetaplah duduk di sudut kelas
dia tetap di situ mencuri pandangan untuk senyum itu
senyum dari kamu yang tak dikenalinya dulu

0 ANEH. DINGIN.

21 Mei 2013
Dia, tersudut (disudutkan) dalam sudut bungkam. Awalnya tak teringat hari itulah harinya. Hari bersejarah bagi hidupmu. Dia hampir lupa. Bisa juga dikatakan sama sekali tidak ingat. Namun batinnya tiba-tiba tersentak. Jantungnya memacu lebih kencang. Kakinya bergetar hebat. Peluhnya mencair dan tangis memecah lautan manusia siang itu. Ya, hari itulah harimu. Hari bersejarah yang seharusnya menjadi miliknya juga. Tak mau membuang waktu, dia segera berlari mencarimu. Gamang dirasanya. Nanar dalam keramaian. Matanya terus mencari-cari. Badannya berputar memusatkan pandangan pada setiap sudut. Berharap kalau-kalau kau ada. Dia begitu berhasrat melihatmu dengan toga dan jubah kebesaranmu. Sangat ingiiiin. Bisakah kau rasakan getaran itu? Dia memanggil-manggil namamu dalam hatinya. Dengarlah. Dengar. Langkahnya terus menyapu setiap sudut jalan berpacu dengan segala kemungkinan. Kalau-kalau kau sudah pergi. Barangkali kau sudah tak lagi di tempat itu. Namun dia tak menyurutkan langkahnya. Terus mencari dan mencari. Padahal dia sendiripun tak paham untuk apa da melakukan itu. Kata-kata apa yang akan dikeluarkannya jika nanti kau telah ada dihadapnya. Dasar bocah bodoh. Miris.
Sejenak ia lelah. Menutup mukanya dan mengambil nafas terengah-engah. Dalam hati dia membuat perjanjian dengan Tuhan. Entah itu janji atau sebuah tantangan atau apalah, aku tak begitu memahaminya. Dia bergumam,"kalau berjodoh, aku akan melihatmu. ya, melihatmu. walau dari jauh. aku harus melihatmu tersenyum dengan kelulusanmu. Tuhan akan membantuku."
cring!
Tiba-tiba entah angin apa yang membawamu, kau ada. Kau masih di sana. Di pinggir sebuah jalan dengan telepon genggam yang menempel di telingamu. Dia melihatmu. Ya, dia melihatmu. Dengan nafas masih tersenggal, dia berjalan mendekatimu. Kakinya seketika kaku. Langkahnya berat. Dia merasa sangat gugup. Lidahnya kelu, tak tahu hendak berbicara apa. Semakin dekat, dekat, hingga kalian hanya berjrak sejengkal. Berkali-kali dia menelan ludah mencoba tenang. Namun tetap saja masih terlihat aneh.
'hai' kulihat dia menyapamu dengan datar sambil menyodorkan tangan ke arahmu. Seketika itu juga kau menghentikan percakapanmu di telepon dan menyambut tangannya. Ah...seketika itu juga dia merasa inging tumbang. Rasa senang. gugup, malu bercampur jadi satu. Dadanya serasa ingin meledak. Benar-benar aneh. Dingin namun ada aliran hangat yang tersalurkan melalu jabatan tangan itu.
Tidakkah kau tahu dia ingin meledak? Air matanya dipaksanya 'diam'. Sakitttt...
Senyum sumringah tetap dia jadikan topeng untuk menutup kegusarannya di hadapanmu.
Heiii...lepas...jangan menggenggam tangannya terlalu lama. Dia bisa mati pingsan!
Percakapan di tutup dengan kata 'selamat'.
Ya....selamat.
Dengan sesenggukan dia berpaling dan berjalan menjauhimu.
Berat. Sangat berat.
Spontan dia berteriak. Lari sekencang yang ia mampu. Tangisnya tumpah.
Perih. Hatinya teriris kenangan lama yang sebenarnya belum dapat dia relakan.
Jauh sudah. Dia darimu. Semakin jauh. Jauh memisah asa yang pernah tergambar dulu.
Kini? Hanya ilusi kenikmatan yang kadang membuat dia tersenyum dalam tangisnya setiap kali ingatan tentangmu melintas dalam benaknya. Dengan hujan.