Manusia dengan 9 nyawa. Begitulah pantasnya gadis itu disapa.
Entah apa yang membuatnya selalu terhindar dari kematian. Padahal, maut tak
bosan-bosan mendekati dan menyapanya. Sejak bayi, dia sudah sakit-sakitan.
Serangan penyakit mematikan bertubi-tubi datang menyerang, namun ia tetap
bertahan. Tubuh yang kecil mungil sudah harus dihiasi dengan segala jenis
selang untuk bertahan hidup. Kulit halus nan lembut pun dipenuhi dengan
jahitan-jahitan mengerikan. Dia tampak begitu bersahabat dengan alat-alat rumah
sakit yang membantunya bernafas, meskipun tersenggal-senggal. Menggenaskan
sekali nasib gadis malang itu. Rumah sakit menjadi ‘rumah kedua’ baginya.
Beruntung dia memiliki sepasang kakek dan nenek yang luar biasa,
serta keluarga yang amat sangat menyayanginya. Harapan hidup adalah sebuah
ucapan penghiburan semata dari semua orang yang menjenguk bayi mungil itu,
kemudian merasa iba. Namun hal tersebut sama sekali tidak menyurutkan optimisme
keluarganya untuk menanti kesembuhan bagi dia. Oh, bayi mungil yang malang.
Akhirnya semangat sokongan keluarga yang benar-benar
mengharapkan kesembuhan bagi si bayi malang tidak sia-sia. Semua harapan dan
usaha mereka berbuah manis. Bayi yang lemah kini telah tumbuh menjadi seorang
gadis dewasa yang amat sehat, cantik, dan cerdas. Setiap bertemu siapa saja
yang ‘pasrah’ dengan kondisinya terdahulu, gadis itu selalu mendengar kata-kata
yang mencerminkan ekspresi takjub dan haru. Air muka mereka tampak berpeluh,
heran dirasa. Mereka tak henti memeluk dan menciumi gadis yang memiliki 9 nyawa
tersebut. Semua memuji kebesaran Sang Empunya kehidupan. Segala ucapan syukur
keluar dari mulut-mulut mereka yang tak menyangka bahwa gadis ini masih mampu
bertahan dan bertumbuh hingga dewasa.
Mendengar segala kesaksian yang diutarakan oleh semua orang
tentangnya dan dikuatkan oleh dokumentasi foto-foto saat masa-masa operasinya,
dia merasa bahwa hidup ini bukan sekedar kehidupan baginya. Artinya, apa yang
dialaminya bukan hal lumrah yang dialami orang kebanyakan. Dia merasa
‘terpilih’ unutk menerima hadiah nyawa kehidupan ini. Nyawa kedua baginya.
Kehidupan kedua atau apalah namanya. Dia sangat bersyukur. Walau bekas jahitan
yang mengerikan masih mengiasi sebagian tubuhnya, namun gadis itu tetap
bersyukur.
Saya sangat menaruh simpati pada keluarganya. Benar-benar
optimisme yang luar biasa! Tanpa ada mereka yang menyokong dengan harapan,
mungkin tak akan pernah ada seorang gadis yang bertumbuh hingga berusia 20
tahun sekarang ini. Tidak akan ada dia, si gadis dengan 9 nyawa. Pahamilah,
kekuatan sebuah harapan itu sangat luar biasa! Kepercayaan mampu mengubah
situasi sekitar kita. Ya, berpikirlah bahwa kamu bahagia, maka kamu akan
bahagia! Coba saja kalau tidak percaya. Hehehe.
Hal yang mustahil, terasa sangat mungkin apabila pola pikir kita
dapat memiliki konsep yang sangat matang mengenai optimisme hidup. Berjuang,
percaya, dan lakukan. Kita akan menjadi makhluk yang kesekian untuk menjadi
seperti gadis itu. Makhluk yang terpilih. Mungkin.