Puisi Aku yang Masih Sama

6 Juni 2014

Puing-puing kisah berserakan di sarang logika
Mengotori akal dengan seonggok trauma
Menyendat menutupi aliran darah
Hingga otakku beku kebas tanpa nafas
Hampir saja aku mati diserang puing-puing kisah nostalgia

Sejatinya aku adalah aku
Yang dulu, kini, dan nanti
Aku adalah aku yang tetap dengan raga yang sama
Tapi aku bukan aku
sebab jiwa semakin lama akan semakin lenyap
Logika akan berkembang dan aku pada masa lalu akan mati
Mati bersama cerita-cerita lama

Bila aku dapat menghentikan dunia
Akan kuletakkan waktu di titik bahagia
Tiada ku ubah porosnya
Biarkan dunia penuh dengan gelak tawa
Bukan tangisan ataupun ketakutan
Bukan penistaan ataupun penindasan
Bukan penyiksaan bukan!
Hanya kasih sayang yang akan memenuhi pipa-pipa kehidupan

Hidup dan uap adalah sama
Sebentar kelihatan lalu lenyaplah kemudian
Jika selalu saja terpuruk dalam ingatan lama
Kapan logika akan berkembang?
Biar jiwa semakin lenyap
Asalkan logika menyempurnakan hidup
Bukan sebaliknya

Aku masih tetap sama
Aku yang adalah aku
Dalam raga yang sama
Namun aku bukan lagi aku
Sebab jiwaku musnah
Logikaku bertambah-tambah

-07Juni14-
Nangbidok

0 tinggalkan komentar:

Posting Komentar