AKU INI APA? GURU?

23 September 2013
Hai! Halo! Ini masih tentang kisahku di kampung orang. Hahaha. Jelek gitu yah bahasaku? Hemmm, gini deh, aku ini sebenarnya sedang menjalani matakuliah Program Praktek Lapangan (disingkat: PEPE'EL). Nah, pepe'el ini mengharuskanku untuk mengajar di sekolah yang berada di pedesaan. Ada banyak sekali pengalaman baru yang kudapa di sini. Apa yang kutuliskan sebenarnya sangat tidak layak untuk mewakilkan semua kisah yang sebenarnya. Terlalu menyenangkan! Dan aku, aksaraku terbatas. Jadi, semoga saja apa yang kualami, dapat samar-samar terlukis melalui bahasaku pada secarik kertas abstrak ini.
Ayo kita mulai. Siap? 1, 2, 3, begini ceritaku... auoooooooo!!!

Pertama, aku mau bercerita mengenai sekolah tempat aku mengajar. Aku ditempatkan di sebuah bangunan tua yang tampak semak karena dipeluk dengan pemandangan hutan. Ah, masih terlalu pelosok. SMP Negeri-3 namanya. Sekolah ini awalnya memberikan kesan seram dan menakutkan. Tapi saat aku berani menginjakkan kakiku di sana, bravo! Seperti ada aliran listrik bertegangan tinggi yang sedang menyengatku. Tidak, tidak! ini bukan makna sebenarnya. Maksudku, rasa yang tiba-tiba muncul dalam batinku itu adalah gejolak rasa tak percaya dengan apa yang sedang terjadi saat itu. Aku tersadar bahwa aku bukan lagi sosok yang biasa sekarang. Aku adalah seorang teladan, yang pasti akan digugu dan ditiru oleh siswa yang kudidik nantinya. Aku bahagia!!! Akhirnya, waktu yang kutunggu-tunggu datang juga. Ini saat pembuktian bahwa aku harus mampu memanusiakan manusia. Itulah mottoku sebagai seorang pendidik.
Di awal minggu, aku dan teman-temanku belum diperbolehkan untuk mengajar di dalam kelas. Masih ada beberapa proses yang harus dilalui untuk akhirnya bisa benar-benar mengajar. Beberapa hari pertama kulalui dengan pertemuan-pertemuan yang dipimpin oleh PKS-Kurikulum yang bertugas di seoklah ini. Beliau memberikan banyak sekali arahan dan masukan yang pasti berguna untukku dan teman-temanku. Beliau juga memberikan berbagai persyaratan yang harus kami patuhi sebagai tugas wajib untuk dikerjakan. Diantaranya adalah seputar pembuatan program tahunan, program semester, Kriteria Kelulusan Minimal untuk siswa, Kalender Pendidikan, dan Rencana Perangkat Pembelajaran. Semua itu cukup menguras waktu, tenaga dan pikiran. Tak apalah! Ini tantangan. Harus bisa, aku harus bisa!
Perjalanan aku dan teman-temanku di sini tidak dilalui sendiri. Kami diberikan seorang guru pamong yang nantinya akan bertugas membimbing kami. Dan betapa bersyukurnya aku kepada Tuhanku! Aku mendapat seorang pamong wanita yang lembut. Tidak hanya itu, aku disandingkan dengan rekan yang rajin juga. Bang Dedi namanya. Maklum, aku masih punya penyakit malas. Kadang-kadang masih suka kumat. Ha ha ha.
Baiklah, waktu yang diberikan adalah sebulan. Tapi, sesungguhnya di minggu ke dua pun kami sudah diberikan izin untuk masuk mengajar di kelas. Hanya syarat mutlaknya adalah RPP. Tidak terlalu sulitlah untuk itu.
Kukerjakan semua yang diminta (maklum, di awal memang masih rajin) ha ha ha. Di kepalaku sudah banyak rencana-rencana yang akan kulakukan di dalam kelas nanti. Pasti akan sangat menyenangkan, gumamku dalam hati. Aih, aku senyum-senyum sumringah. Takut juga kalau disangka orang gila karena senyum-senyum sendiri. Ah, tak apa! Aku memang sudah gila. Aku sudah tergila-gila dengan dunia pendidikan ini. Aku tergila-gila dengan dunia baruku. Selamat datang pengalaman baru! Selamat bertemu anak-anak didikku! Aku akan memanusiakan kalian :)
Tanpa kekerasan, tanpa ancaman. Kalian akan aman. Peluk anak-anakkuuuuuuuu...
Kecup basah. ah!

0 tinggalkan komentar:

Posting Komentar