Kesan Pertama Itu, BOHONG!!! :)

22 September 2013
Setibanya aku di sini, perasaan takut menggerayangi seluruh syarafku. Awalnya, berjuta pertanyaan bodoh satu per satu bermunculan tanpa alasan. Aku terlalu paranoid dengan cerita selanjutnya yang akan dituliskan takdir untukku selama aku di sini, di kampung orang.
Kampung ini namanya Desa Lalang, tepatnya di Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat. Tanaman sawit mengepung hingga menutupi rumah-rumah penduduk. Keadaan lingkungannya pun masih sangat tradisional. Ada banyak sawah dan pohon-pohon besar juga. Situasi ini benar sangat mengejutkanku. Terlalu senyap, jauh dari hiburan apapun. Jangan bayangkan 'mall', supermarket modern hanya ada satu, yaitu yang memiliki simbol A berwarna merah darah. Yah, kalian tahu lah.
Ayo, sekarang beranjak ke tempat tinggalku. Rumah yang kutempati bersama teman-teman sekampusku ini tidak jauh dari lokasi sekolah tempatku mengajar. Lokasinya ada di dalam sawit-sawit yang membentang, tapi ada jalan kecil tempat untuk menapaki langkah kakiku. Rumahnya nyaman. Sangat nyaman! Pemilik rumah adalah sepasang suami istri yang tampak begitu harmonis. Mereka adalah Pak Udin dan Bu Pipit. Dua orang ini sangat ramah dan menerima kami dengan sangat terbuka. Perlahan ketakutanku mulai luntur. Keresahanku yang sedari tadi betah menghantui, kini sudah digantikan dengan rasa aman. Tidak butuh waktu yang lama untuk beradaptasi dengan semua ini. Ah, senangya!
Perutku keroncongan, aku lapar. Ada makanan? Wah, jangan pusingkan urusan makan. Semua sudah tersedia. Lengkap 3 kali sehari, dengan menu yang berbeda tiap segmen waktunya. Huaaa...menyenangkan bukan?!
Nah, sudah bisa dibyangkan kan? Walaupun kondisi lingkungan di sini masih sangat sepi, aku merasa senang dan nyaman. Ternyata, ketakutanku semula tidak menghasilkan fakta apapun.
Rasa betahku ini tidak berhenti di sini saja. Alasan lain kenapa aku senang adalah tidak lain karena teman-teman baruku yang ramah. Meski aku dan mereka tidak saling mengenal sebelumnya, namun tidak sulit untuk menjalin keakraban antara satu dengan yang lainnya.
Sejujurnya, aku adalah satu-satunya mahasiswa Katolik yang ada di rombongan ini. Sisanya mereka semua beragama Islam. Tapi jangan khawatirkan aku, mereka semua adalah Muslim yang taat. Muslim yang juga terbuka dengan kemajemukan. Aku diterima dengan hangat. Menyengkan? Jelas!!! Sebentar saja aku sudah menyayangi mereka semua.
Aku memang dekat dengan semua temanku. Tapi, jelas ada beberapa orang yang memang benar-benar sudah seperti belahan jiwaku. Mereka yang selalu mengerti dan sepemikiran denganku. Tanpa niat berkelompok, aku memiliki hubungan yang jauh lebih erat dengan mereka. Aku akan menyebutkan nama mereka satu-satu di cerita selanjutnya. Ini hanya pengantar saja.
Inginku ialah menulis semua ceritaku di sini, namun rasa senangku yang meluap-luap menyulitkanku untuk ingat dengan blog ini. hehehe. Maklumlah, waktuku tersita oleh canda tawa dan serangkaian kisah lainnya bersama teman-temanku di sini. Ada banyak kegiatan dan kebiasaan baru yang kulakukan di sini, hingga membuatku sedikit lupa dengan duniaku sebelumnya.
Yah, intinya banyak sekali pengalaman baru yang keperoleh di sini. Aku merasa sangat beruntung dengan goresan takdir ini. Rasa syukurku melimpahi aku yang awalnya terlalu cemas. Hingga akhirnya rasa betahku kini malah membuatku takut untuk segera berlalu dari sini. Terlalu indah.

*Kecup Hangatku untuk kalian*

0 tinggalkan komentar:

Posting Komentar