HARUS!!!

5 Februari 2013
Jadwal perkuliahan hari ini super padat! Ditambah semangatku yang baru saja di recharge.
Kutemui banyak perubahan. Yang paling mencolok adalah motivasi internalku.
Yah...Aku telah menemukan alasan dan tujuan mengapa aku harus menjalani proses pendidikan ini.
Seperti mendapatkan ilham, aku mengalami sebuah pencerahan.

Hal yang dapat kukutip hari ini dari 3 dosen yang kutemui dalam masing-masing kelasnya adalah bahwa mahasiswa harus menyadari tentang sebuah tujun mengapa dia harus ada di sana ( di kelas mata kuliah tersebut ). Apa yang menjadi landasan dasar merupakan penentu dari proses serta hasil menjalani kelas tersebut selama satu semester ini. Alasan yang jelas menuntun kita kepada tidakan yang 'jelas' pula. Tidak hanya sekedar ikut-ikutan atau menjalani saja proses perkuliahan itu seperti air mengalir.

Hal lain yang dikemukaan adalah hal sederhana, namun faktanya sulit untuk diaplikasikan.
Integritas dan tanggung jawab. Dalam hal integritas telah termasuklah di sana konsistensi dan etika dalam berprinsip. Sering sekali kita mendengar kata-kata tersebut di atas. Namun dalam evaluasi pelaksanaannya masih perlu dilakukan beberapa pembenahan. Jujur saja, aku orang yang bertipe tak acuh dengan sebuah tanggung jawab. Konsistensi dalam diriku pun minim. Hal ini refleksi dari beberapa pendapat yang dikemukakan sebagian teman-temanku. Aku pun tidak membantah penialaian mereka. Terlalu bodoh bagiku, ketika aku telah menyadari bahwa kedua hal tersebut dituntut dalam pencapaian seebuah kesuksesan dan aku masih saja tak menghiraukannya. Sementara aku adalah pemimpi besar. Sama saja aku seperti bermimpi di siang bolong.Aku harus mampu merubahnya. Ya, harus! Ini kesekian kalinya nasihat spontan yang kudengar. Rasa-rasanya sudah terlalu sering aku mengabaikan suara 'ilahi' itu. Semoga saja aku bisa mengubah kebiasaan buruk ini. Tidak, tidak ada kata semoga. Tapi HARUS!

Dosen kedua masuk dengan menyinggung masalah Konsentrasi sebuah bidang untuk ditekuni atau didalami. Benar saja, untuk apa kita tahu segala hal namun hanya sebatas tahu? Atau kata lainnya 'setengah-setengah'.
Dan mustahil juga ada manusia yang 'segala bisa' hahaha...
Benar juga pikirku.
Aku mulai berpikir...Apa yang menjadi konsentrasiku saat ini?
Tak satu matakuliahpun yang menarik minatku. Mungkin belum...hehehe
Aku harus segera menemukannya. Dimana aku...
Yah, kurasa perktataan bapak itu sangat-sangat tepat!!!
Kuyakin, kesadaran itu tak mungkin dapat kutemui dalam waktu yang singkat. Kunikmati dulu sajalah prosesnya. Pasti akan timbul dengan sendirinya. Yah...pasti akan...

Dosen ketiga menyinggung masalah wawasan yang luas. Mahasiswa dewasa ini dituntu untuk dapat aktif. Janagn seperti bayi yang maunya hanya 'disuapi' makanan. Mahasiswa hendaknya perlu bertumbuh dan berkembang. Tidak terus saja menjadi bayi. Manusia dewasa akan mandiri. Makanannya pun harus 'dicari' sendiri. Perumpamaan yang amat baik menurutku. Tepat sekali.
Aku saja malas mencari tahu. Karena aku merasa sok tahu.
Tapi, ketika aku menyadari bahwa aku tak tahu apapun, aku merasa menjadi orang terbodoh. Dan tak mau dikatakan bodoh. Maka adrenalinku terpacu untuk mecari tahu.

Salah seorang filososf terkenal pernah berkata,"Orang yang bijaksana adalah orang yang menyadari bahwa dirinya tidak tahu"
Benar sekali bukan?!
Maka dari itu, wawasan sangat dibutuhkan mahasiswa dalam menciptakan tindakan apa yang hendak dilakukannya dalam pencapaian tujuan di awal.
Bagaimana bisa berpraktek kalau teorinya saja tidak tahu?
Yah... Lagi-lagi aku dikoreksi....
Apakah sebuah kebetulan atau apalah, aku sendiri tidak tahu.
Yang pasti semua saling terkait.
Rassanya, kalau aku memang waras, aku sangat perlu mempraktekkan itu.
Semoga...
Eh...tidak...tidak...! HARUS! :)))) hahahahaha....

2 tinggalkan komentar:

defantri.com Says:
11 Maret 2013 pukul 20.07

lanjutkan,..
nice blog:)

Unknown Says:
28 Maret 2013 pukul 01.32

thanks bapak :)
hehehhe...
masih baru belajar nih pak...
Mohon bantuannya pak :)

Posting Komentar