[Cerita Mini] : GAGAL 10 JUTA!

15 Januari 2014
"Wah, kamu cantik sekali malam ini. Siap berangkat?"
"Iya. Terima kasih."
"Tunggu ya, aku bukain pintu mobilnya. Silahkan masuk tuan putri."
"Ah, Angga! Paling bisa yah. Dasar..."

Hanya butuh waktu 20 menit untuk sampai di rumah ibadah itu.

"Eh, Bro! Banu mana?"
"Tuh, di sana."

Ana merasa seperti di atas angin pada saat itu. Ia melayangkan tatapan layas kepada gadis-gadis yang mengamati mereka. Ana merasa menang karena dapat berdekatan dengan Angga, sekalipun mereka bukan sepasang kekasih.

"Banu! Happy Sunday, bro."
"Eh, iya. Sip Ngga."
"Ehem..."
"Kenalin, ini Ana. Na, ini sohib aku, Banu."
"Ana..."
"Banu..."

Banu menepuk punggung Angga tanda salut. Angga membalasnya dengan senyum penuh kemenangan.

"Bro, siap Misa uangnya aku kasih, ya!"

Angga mendadak batuk dan berdehem.

"Eheeeem. Eh, Misa udah mau dimulai. Yuk, ke dalem."
"Oke, bro. Aku nyusul."

Ana memasuki ibadah Misa dengan penuh tanda tanya. Ada yang janggal dari percakapan yang terpotong tadi. Ah, tidak ada apa-apa. Percakapan mereka terpotong karena Misa sudah dimulai. Mungkin Angga memang batuk. Ana bergumam sendiri dalam hatinya. Misa kali ini sepertinya hampa. Ana memandangi wajah Angga yang sedang khusuk berdoa memejamkan mata sambil berlutut. Ngga, aku sayang kamu.

                                                                          *  *  *

PING!!!
PING!!!
PING!!!
Blackberry Angga ketinggalan. Karena banyak sekali 'PING!!!' Ana mengira pasti itu BBM penting. Dari Banu rupanya. Ana membuka BBM tersebut.

BRO, UDAH SAMPE MANA? UANG KEMENANGANMU UDAH KUTRANSFER YA. UNTUK TAHAP MENGAJAK KE GEREJA DAN BERPACARAN KAU MENANG. SELAMAT YA! HAHAHA. INGAT, LEVEL TERTINGGI KAN? 10 JUTA BRO! KALO KAU BISA NIDURIN ANA, 10 JUTA BERSIH!

"Ana sayang. Kok nunggu di luar sih. Kan panas, kenapa ngga di dalem mobil aja, sih?"
"Ana, kamu kok nangis? Kamu sakit?"

PLAAAAKKK! Ana berlari meninggalkan Angga.

Angga tak menghiraukan Ana. Ia hanya tertawa dan sudah mendapat alasannya.

"HAHAHAHA! GAGAL KAN 10 JUTANYA."

Angga melaju dengan kecepatan tinggi dan sepanjang perjalanan ia tertawa terpingkal-pingkal. Sialan, pikirnya.

By : PUPU

0 tinggalkan komentar:

Posting Komentar